Selasa, 15 Desember 2009

"AIR" SUATU SIFAT DALAM KEHIDUPAN

Chapter I

Sifat dasar adalah pemikiran


“Aku adalah air, sifatku adalah tentatif, saat beku aku dinginkan suasana, saat tenang aku menyejukan, saat disayang aku menghangatkan, saat dibakar aku memanaskan”. Aku air yang selalu kekal dan kau butuhkan, sifatku tergantung zat lainnya. Bertemu api aku memanas atau memadamkannya, bertemu angin aku bergelombang indah atau menerjang segala apa yang ada, bertemu tumbuhan aku menghidupinya atau membusukannya, bertemu tanah aku memberikan kehidupan atau mengotorinya. Aku air aku tak terduga dan tak bisa di duga.

Ini adalah tentang hidupku dengan karakterku berupa air. Aku lahir hari jumat yang berunsur air, bintangku aquarius yang tentunya bersifat air. Aku adalah air murni yang harus selalu kujaga kemurniannya. Aku kadang keruh, kadang jernih, kadang tampak keruh namun jernih di dalamnya, kadang jernih terlihat namun keruh di dalamnya. Tak terduga sesungguhnya tak bisa diduga.

Emosi bagaikan tunggku yang berisi api yang siap panaskan aku, jika aku dipanaskan maka aku akan melukaimu. Cinta bagaikan sebuah gentong jawa yang sejukan sifatku hingga membuatmu nyaman berada di dekatku. Aku bisa menyejukan, aku bisa menghangatkan. Namun aku bisa membekukan hingga teriris hatimu karena dinginku, akupun bisa memanas hingga dapat melukai sekujur tubuhmu hingga kau binasa.

Apa aku? Apakah aku baik? Ataukah buruk? Pertanyaan itu terngiang dikepalaku sejak aku mulai berfikir tentang unsurku. Semurni apakah aku? Apakah baik atau burukah sifat murniku? Karena sesuatu yang murni diinginkan banyak orang. Hasratku ingin menjadi air yang menghangatkan dan air yang menyejukan.

Semua berawal dari perjalanan cintaku, cinta sejatiku yang aku ungkapkan untuk kehidupan. Cinta terhadap tuhan, Cinta terhadap alam, cinta terhadap Negara, cinta terhadap manusia, dan cinta terhadap pasangan.

Aku adalah manusia yang berpegang terhadap sifatku, bagaikan sebuah air prinsipku tak mudah diurai, layaknya air idealismeku tak mudah digoyah. Air selalu jadi petunjuk dan pengantarku menuju suatu ketenangan hidup untuk mencapai suatu pertanyaan, pertanyaan tentang kehidupan!


Chapter II

Air itu Cinta


Apa artinya cinta? Masa remajaku kecilku dikelilingi pertanyaan itu. Aku terjebak dalam sebuah persepsi yang ambigu, aku diarak untuk memahami dan mengerti bahwa jika kita cinta maka kita harus keras, jika kita cinta haruslah tegas, jangan tolong orang yang kita cinta saat ia menghadapi masalah, biarkan ia selesaikan masalahnya sendiri hingga ia berhasil jika kamu cinta dia. Salahkah? Ataukah benar? Semula aku hanya ikuti saja arah itu, namun sadarku menjawab itu semua itu salah.

Cinta bagaikan air karena cinta itu seharusnya dapat menghidupi semua hal. Layaknya air cinta selalu menyirami setiap isi hati manusia. Tangis adalah ungkapan terbesar manusia terhadap emosinya dan tangis itu bersifat air yang basahi pipimu namun sejukan hatimu.

Sifatku adalah air dan aku penuh dengan cinta, aku pun penuh dengan tangis. Cinta untuk segala hal, tangis untuk arti lain. Huff !!! kehabisan kata nih, layaknya air yang kering sementara saat musim kemarau.

Kembali pada sifatku, aku selalu ingin menghidupi dan dimanfaatkan dengan baik oleh semua hal yang ada di sekitarku. Senyum, keramahan, dan sabar iringi serta bantu aku pertahankan murniku untuk mencapai kebahagiaan bukan sekedar damaiku namun damainya dan mereka. Saat racun dan limbah mengkontaminasikan aku, aku berjuang keras untuk mengembalikan murniku. Saat airku terpecah karena ditumpahkannya, aku berusaha mempersatukan pecahannya hingga air itu dapat bersatu kembali. Saat airku menguap dalam kehidupan, aku butuhkan orang lain untuk menahan aku agar aku tidak menguap. Itulah cinta deritanya tiada akhir! Naonn deuii nya hehehhe!!!!

Air itu cinta! Mengapa air itu cinta? Karena cinta dalam tubuh manusia bereaksi berupa air, air kenikmatan yang manusia tidak dapat tahan untuk menikmatinya. Sama-sama menikmatinya hingga kadang mencelakakan atau kadang membahagiakan. Reaksinya besifat rangsangan untuk mengungkapkan cinta terhadap apa yang ia rasakan. Reaksi kimia ini terpusat pada (ups! Maaf saya harus mengatakan ini untuk kejelasan) kelamin setiap manusia. Analoginya adalah kita tercipta karena ada reaksi cairan yang dipertemukan saat kedua orang tua kita melakukan intimnya, ok itu adalah satu poin kebaikan air cinta tersebut. Tapi manusia kadang urung hadir di dunia ketika air itu menjadi bencana bagi sebagian orang terutama remaja yang bau kencur yang mendapatkan kesialannya akibat perbuatanya sendiri. Ia ingin rasakan bagaimana nikmatnya air itu namun akhirnya emosinya menjebaknya dalam suatu malapetaka bagi hidupnya, dan resikonya ada dua yaitu menghilangkan nyawanya sendiri atau menghilangkan nyawa calon manusia.

Kenyataannya yang banyak terjadi adalah manusia itu menghilangkan nyawa calon manusia. Itu adalah cinta, cinta adalah reaki kimia, sarana reaksi kimia itu berupa air, air yang dihsilkan dan diproduksi oleh manusia itu sendiri selama hidupnya!



Chapter III

Air itu penghidupan


Manusia adalah karya yang maha dahsyat yang diciptakan NYA untuk menjadi wakilnya di dunia. Air itu penghidupan, 90% kandungan diri manusia adalah berupa air, manusia lebih butuh air dari pada makan. Saat manusia lapar, ia bisa bertahan hingga tiga hari atau bahkan seminggu, tapi saat manusia dehidrasi ia tidak akan bertahan hingga lebih dari 24 jam!

Air sumber penghidupan manusia. Menurut saya 90% kegiatan manusia selalu berhubungan dengan air. Ga percaya? Ini contohnya:

  1. Kita mulai dari bayi okeh! Bayi saat ia keluar dan borojol ke dunia ia dilumuri cairan, karena tanpa cairan itu bayi tersebut tidak akan bisa keluar atau bahkan ia tidak akan dapat hidup dalam kandungan seorang ibu.

  2. Bayi yang telah lahir dan hidup, yang ia butuhkan adalah hanya “air” susu ibu, jika ibu2 moderen memberikannya yah atau kalau si ibu pelit dan sok sibuk maka ASI iotu digantikannya dengan susu formula bahasa kerennya yah klo orang pinter bilang sih itu mah tetep aja susu sapi. Maka seorang ibu yang karier bgt katanya melimpahkan tanggung jawabnya kepada sapi karena ia berfikir bahwa anaknya adalah anak sapi bukan anaknya sendiri heheheheh. Maaf jadi ngelantur! Intinya bayi lebih butuh air kan?

  3. Manusia butuh makan, mandi, dan aktifitas lainya lain sebagainya. Makanan yang kita buat bohong klo tidak mengandung air! Jangan bilang kalau minyak itu salah satu kandungannya bukan air, bodoh namanya kalau kamu menyangka minyak itu bukan air! Jadi yah minimal dari bahan dasar makannya saja bersifat air kan? Dibakar atau oven? Tetap butuhkan air untuk bersihkan makanannya ya ga? Dikukus? Apalagi butuh banyak air itu mah! Intinya segala makanan pasti menggunakan air. Mandi, mencuci, mengepel lantai, apapun itu kegiatan umum manusia akan berhubungan dengan air!

  4. Tubuh manusia selain butuhkan air juga memproduksi atau bahkan mengeluarkan air. Selain air yang dihasilkan dari proses cinta yang tadi saya sudah saya bahas, yang lainnya adalah keringat, ludah, air mata, air dalam hidung, air dalam telinga, air seni, kotoran kita, enzim dalam tubuh kita, cairan otak, darah, dan lain sebagainya. Intinya tubuh kita selalu berhubungan dengan air ok!

  5. Saat belajar manusia selalu berhubungan dengan air. Hal kecil saat belajar kita pasti minimal mengeluarkan air berupa keringat atau cairan otak yang membantu otak berfikir. Dalam belajar saat kita lelah kita lebih butuh air untuk kita minuman untuk merefresh otak kita dibandingkan makan. Entah itu minuman brupa air murni, air kemasan, atupun air yang telah diformulasikan berdasarkan iklan yang kita lihat hingga membangusn sugesti kita bahwa saat minum air itu kita akan jadi pintar dan segar dengan cepat hahaha bulshit kawan itu mah hehehehehehe!!!!!!

  6. Masih penasaran? Hmmm saya akan buat kalian tak akan berhenti berfikir tentang air ini ok! Berikutnya adalah pekerjaan! Saya mau Tanya pekerjaan mana yang tidak membutuhkan air? Ga kan ada! Enginers? Butuh air saat membuat konstruksi bangunan yang kuat. Dokter? Butuhkan air untuk minimal membersihkan tangannya. Guru? Butuh air untuk yah minimal ia minum untuk segarkan dirinya atau mungkin untuk sarana pengajaran praktiknya dia. Bankers? Butuh air dong pasti untuk minum, menggunakan tinta untuk kebutuhan suratnya, atau cairan yang ia gunakan saat ia menghitung uang secara manual. Yah apapun pekerjaan sarananya adalah air!

  7. Kehidupan religi? Semua kehidupan religi sudah jelas menggunakan air untuk mensucika diri mereka masingmasing yah walaupun caranya berbeda-beda!

  8. Saat mati? Dalam Islam orang mati maka ia akan dimandikan terlebih dahulu, dan sebelum dikubur orang membutuhkan air untuk memudahkan penggalian tanah untuk penguburanya. Saya tidak tahu bagaimana agama lain memperlakukan jenazah namun saya yakin pasti akan berhubungan dengan air! Contoh kecil agama hidup saat pembakaran butuh minyak kan untuk mempermudah pembakarannya atau jika tidak gunakan minyak yah minimal mereka mencari kayu yang mudah di bakar dan dalam kayu yang mudah dibakar tersebut, kayu tersebut mengandung cairan yang membuatnya mudah terbakar atau hal terkecilnya adalah saat dibakar manusia akan sedikit meleleh dan mengeluarkan caira yang keluar dari tubuhnya!

  9. Saya tidak mau membicarakan akhirat sebetulnya! Tapi dari Quran dan hadist dikatakan bahwa di Neraka ada cairan yang panas dan di Surga ada Cairan yang beghitu nikmat rasanya dan kesemua itu air bukan? Wallahualam hanya Allah yang tahu!

Jelas dari ke Sembilan uraian di atas membuktikan bahwa kehidupan kita tidak akan lepas dari apa yang namanya air bukan?

Chapter IV

Air itu adalah kehidupan



Yes! air itu adalah kehidupan, manusia sepakat bahwa bumi ini didominasi oleh air, di dalam tanah, di atas permukaan tanah, dan di langit adalah kandungan yang berbentuk air. Dan kita semua tidak pernah untuk tidak menemukan air bahkan di gurun terpanas pun, hanya saja mungkin di gurun kita air yang ada tidak dapat kita konsumsi langsung saja (minyak) heheheh!

Di dalam tanah ada berbagai jenis air, dari air yang bersifat untuk dikonsumsi manusia, air untuk bahan baku produk yang dibuat manusia, hingga air yang dapat melelehkan manusia. Kesemuanya berpadu sebenarnya untuk mendukung kehidupan manusia, hewan dan tumbuhan.

Di atas permukaan tanah juga banya terkandung air, pasti pada jawab “ya iyah lah ada laut, sungai, dan danau kan?” hehehehhehe, kalau jawab begitu anak kecil juga tau kawan! Maksud saya air di atas permukaan bukan hanya itu saja, ada air yang dihasilkan dari tumbuhan yang dapat manusia dan hewan manfaatkan. Dan tanpa kita sadar bahwa ada air yang diciptakan oleh tumbuhan yang ia trasformasikan menjadi bentuk lain yaitu O2 dan kita hirup oksigen itu bukan? Selain itu yah seperti yang saya katakana tadi manusia 90% kandungan dalam tubuhnya berupa air kan? Dan itu berlku pula untuk hewan.

Selain itu sebenarnya di atas permukaan tanah lebih banyak macam dan jenis air, dari berbagai macam air murni hingga air olahan yang diformulasikan oleh manusia! Dan ada pula air dari hasil proses alam yang terjadi, banjir mungkin dan luapan lava! Yahh itu air yang menimbulkan bencana sih, tapi tetap membuktikan bahwa banyak jenis air kan yang ada di atas permukaan bumi?

Di langit ada air? Iyah dong pasti ada! Hujan asalnya dari mana? Awana merupakan proses apa? dan kandungan awan itu ada airnya. Belum lagi udara yang kita hirup sebenarnya ada kandungan airnya hingga saat kandungan airnya berlebih maka menyebabkan manusia sakit bronchitis bukan hehehhe.

Yah air memang selalu ada di mana saja, bahkan mungkin di seluruh jagad raya ini air selalu mengisi planet-planet yang, contoh kecil matahari pun ada airnya kan? Hanya saja mungkin bentuknya berbeda-beda saja tapi tetap kandungan utamanya adalah air!

Air itu adalah kehidupan yang tak bisa kita ganggu gugat. Apa pun itu dan siapa pun itu membutuhkan air untuk kehidupannya, maka dari itu air sepatutnya kita jaga dan kita lestarikan bukan hanya untuk kita saja (manusia) tapi juga untuk bangsa lain selain kita.


Chapter V


Air menangis, Air menjerit



Aku mencoba berkomunikasi dengan air, aku mencoba mendengarkannya, mengerti bahasanya, fahami maksudnya! Aku menemukan jawabanya, akhirnya! Ia berkata kepadaku bahwa aku menangis karena aku dilumuri kotoran, kotoran yang mereka ciptakan! Di atas permukaa bumi aku terus di olah hingga kadang kemurnianku diolah lagi hingga menjadi lebih murni (bagi manusia). Aku diproses sedemikian rupa hingga aku berubah bentuk, warna dan rasa, aku senang jika dengan itu aku bisa bermanfaat bagi banyak manusia terutama. Namu8n sebagian diriku yang bagi manusia itu tidak bermanfaat, nereka buang begitu saja ke dalam sungai kubangan atau apapun namanya hingga aku bernilai hina, dan akhirnya aku pun menimbulkan bencana keracunan bagi beberapa manusia!

Akibat mutasiku menjadi racun tersebut manusia pun akhirnya terkenda dampak mutasiku hingga manusia itu pun bermutasi. Jika manusia dewasa tidak terkontaminasi oleh mutasiku maka keturunannya lah yang akan bermutasi dalam berbagai bentuk yang manusia katakana itu adalah cacat! Itu bukan cacat tapi itu adalah bentuk mutasi yang aku sebabkan dari bagian diriku yang beracun, hanya manusia tidak menyadarinya.

Aku tau aku buruk saat sifatku beracun, tapi siapa yang menciptakanku? Ia menjawab! Manusia! Manusialah yang menciptakanku menjadi kotor seperti ini dan manusia pula yang mendekatiku atau bahkan memanfaatkan aku yang beracun ini hingga yaahh bgitulah jadinya. Jika ini terus berlanjut dan terus terjadi maka akan banyak mausia yang bermutasi menjadi entah apa itu? Yang papsti mutan! Bukan muta seperti yang ada di film x-men atau sebagainya yah tapi mutan dalam arti kata manusia namun bentuknya tidak seperti manusia. Sungguh kasihan orang tersebut ia sebetulnya menjadi korban dari manusia lain, manusia yang menganggap dirinya pintar dan jenius dibandingkan orang lain hahahahahaha!!!! Tidak ia tidak pintar melainkan merupakan orang terbodoh di dunia, bukan otaknya namun jiwanya!

Airpun berkata kepadaku! Selain itu aku pun menyebabkan banyak manusia dan makhluk lainnya kehilangan nyawa saat aku terjatuh! “Hah terjatuh? Aku bertanya maksudnya? Dan ia menjawab! Iyah terjatuh, terjatuh dari langit ke bumi! Aku masih bertanya, tunggu… tunggu maksudnya saat kau berupa butiran-butiran kecil yang jumlahnya milyaran yang datang dari langit dengan nama hujan? Yup tepat sekali! Ia menjawab”. Dulu sat aku jatuh ke bumi aku dimanjakan dengan jatuhku yang menyenangkan, tidak sakit hingga aku bisa perlahan-lahan jatuh ke bumi tanpa merasakan kesakitan, karena tertopang oleh lebatnya pepohonan yang terdapat di bumi. Tapi sekarang saat aku jatuh aku benar-benar jatuh tanpa ada penopang dan aku merasakan kesakitan yang sama dan sebabkan aku tak dapat terkendali hingga butiran yang jumlahnya milyaran itu bermutasi menjadi air bah yang kadang eh ga kadang sih namun selalu menyebabkan banjir di mana-mana. Ada yang hanya sebentar, ada yang lama dan bahkan ada yang berakibat fatal.

Aku sedih saat aku berakibat fatal bagi manusia. Kehilangan harta, rumah, bahkan nyawa sering terjadi akibat ulahku! Tapi aku bertanya apakah benar ini ulahku? Aku tidak dapt mengendalikan diri saat aku ditugaskan untuk turun ke bumi. Sebenarnya tugas pengendali itu ada di tangan manusia yang menyebut mereka itu jenius! Apa patut aku disalahkan akibat ulahku yang membuat manusia kesakitan? Apakah itu memang ulahku? Aku tidak mau tapi mereka(manusia) yang inginkan itu!

Menebang pohon, tinggal di pinggiran kali, tidak menanam pohon di lingkungannya, membuang limbahnya ke sungai, apakah itu perbuatanku? Apakah saat terjadi bencana itu adalah keinginanku? Bukan itu keinginan manusia itu sendiri! “Sang air menangis sangat kencang hingga aku pun terbawa oleh suasananya”. Aku hanyalah benda yang tak dapat bicara, berkata, protes! Jangan kan merusak bicara saja aku tak bisa! Tapi aku hidup, aku hidup hanya mereka tak menyadarinya bahwa aku hidup. Aku hidup dengan mengikuti jalur sungai hingga membawaku ke laut, di laut aku hidup dengan diiringi tiupan angin laut yang membuat aku menari, dan dengan bantuan grafitasi bulan pasang dan surutnya air laut mengartikan lain terhadap tarianku. Aku hidup saat matahari mengajaku ke langit dan butiran-butiranku menguap dan mengikuti ajakan matahari itu untuk menjadi awan. Aku hidup saat kadar udara mendukungku untuk kembali menjadi air dan turn ke bumai, aku hidup kawan.

Tapi aku butuh bantua manusia untuk menjadikan diriku bermanfaat bagi mereka! Bukan menyebabkan bencana bagi mereka! Aku sedih teriris hatiku dan pecah emosiku saat manusia tidak perduli lagi terhadapku. Manusia butuh aku dan selalu berfikir aku haya untuk dimanfaatkan, ok aku terima itu, itu sudah menjadi takdirku! Tapi mereka tak pernah berfikir aku pun butuhkan mereka untuk kehidupanku agar aku bisa jadi air yang baik bagi kehidupan!

Tangisan air tak urungnya seperti tangisan anak kecil yang kehilangan kedua orang tuanya, atau anak kecil yang kehilangan kasih sayang orang tuanya hingga anak kecil itu merasa bahwa ia diturunkan ke bumi hanya untuk dimanfaatkan oleh orang tuanya, tapi orangtuanya tak perlakukan dia bagaimana semestinya sorang anak diperlakukan. Anak itu butuh kasih sayang bukan diperas untuk menafkahi kedua orang tuanya, bajingan!

Air berkata padaku ”aku bisa bahagiakan, tapi aku juga bisa menyusahkan” semuanya tergantunga apa yang manusia itu hendaki!


Chapter VI


Tentang Pemikiran Sifat



Air adalah suatu sifat! Sifat yang sama dengan karakter manusia. Dan manusia tidak dapat mengelakan hal itu bagaimanapun caranya! Karena intisari manusia adalah air dan air itu dapat berkembang dan dikembangkan hingga mencapai suatu kondisi:


Air buruk manusia buruk

Air baik manusia baik

Manusia murka airpun bisa

Manusia mencinta airpun dapat

Manusia butuh untuk dikasihi, air perlu dikasihi

Manusia merusak, air akan merusak

Manusia rusak, air akan rusak

Membawa ke arah positif

Membawa ke arah negative

Dua pilihan yang dimiliki manusia dan air

Surga adalah sebaik-baiknya air

neraka adalah seburuk-buruknya air

air bisa berupa murni

air bisa berupa racun

air bisa berupa minyak

air bisa berupa lava

air bisa berupa hujan yang menyejukan

air bisa berupa hujan asam yang mematikan

manusia miliki semua sifat

sifat air yang ada di bumi ini, bermanfaat atau dimanfaatkan

menjadi sebab atau penyebab

Semua itu hanya bagaimana caranya manusia menghargai air dan faham tentang sifat air. Dan maka saat manusia faham sifat air tersebut argumentasi hidupnya akan memberikan pendapat bagaimana ia memilih jalan hidupnya. Jadi air yang positif atau air yang negative?



























Script by: Krishna Purnandi